“Kabilah Yaman Yang Menjadi Tentara Terbaik Rasullah Shollallhu ‘alaihi wa
sallam”
Pada tahun 32 Hijriah beliau wafat di Syam. Pendapat lain mengatakan beliau wafat tahun 23 Hijriah
di Madinah.
Nama lengkapnya ‘Uwaimir bin Malik
bin Qis bin Umaiyah al-Anshory al-Khazrojy. Nama panggilnya Abu Darda. Begitu juga
nama gelarnya Abu Darda. Khazrojy berasal
dari Khazroj yaitu nama kabilah yang berasal dari Yaman. Setelah itu beliau pindah
ke Madinah. Bersama kabilah Aus, kabilah Khazroj merupakan ‘ikon’ penduduk anshor
di Madinah.
Suatu hari
beliau pergi tempat dagangnya. Sebelum pergi, beliau sempat memandangi patungnya
yang diletakkan di tempat paling mulia. Patung itu dihiasi barang-barang mewah.
Sesampainya
di Yatsrib (Madinah), di mana beliau berjualan, tampak jalan-jalan di pasar dipenuhi
pengikut Rasulullah. Kononnya mereka baru pulang dari perang Badr. Diantara pengikut
Rasulullah itu ada Abdullah bin Rawahah, teman satu kabilah. Di kalangan kabilahnya,
Abdullah dikenal sebagai penyair. Kedunya memang dekat sejak masa jahiliyah. Ketika
dating ajaran Islam, Abdullah mengikut ajaran Islam. Sedangkan beliau enggan. Meski
demikian, keduanya masih tetap bersahabat baik.
Ketika beliau
masih sibuk dengan barang dagangannya, Abdullah menyempatkan diriuntuk berkunjung
kerumah beliau. Karena beliau masih di pasar, maka Abdullah hanya bertemu dengan
ibunya. Karena sudah kenal, ibunya mengizinkan masuk rumahnya. Abdullah masuk ke
kamarnya. Di kamarnya terdapat patung.
Kemudian
Abdullah mengeluarkan pedangnya. Patung itupun dipotong-potong samba lberucap;
“Sesembahan selain Allah adalah batil. Sesembahan selain Allah adalah batil.” Setelah
itu Abdullah pergi.
Tidak beberapa
lama, beliau dating dari pasar. Dilihatnya wanita menangis tersedu dan dengan suara
tinggi di pintu rumahnya. Ada apa gerangan!!! Dilihatnya patung itu sudah berkeping-keping.
Wanita itu memberitahu bahwa yang melakukan itu adalah Abdullah bin Rawahah.
Darahnya naik.
Marah! Dirinya hendak membalas dendam atas penghinaan yaitu. Hanya saja emosinya
itu mulai reda. Marahnya sedikit berkurang. Setelah itu beliau berpikir apa
yang terjadi dengan patung itu. Dalam hatinya berbisik; “Sekiranya patung itumemberi
kebaikan, niscaya dia mampu mempertahankan dirinya!”
Akhirnya mendatangi
Abdullah. Keduanya kemudian pergi menghadap Rasulullah. Sejakitu, beliau berikrar
masuk Islam.
Setelah dirinya
dengan ikhlas mengikuti ajaran Rasulullah, beliau mulai rajin menjalankan syariat
Islam. Beliau sadar bahwa selama ini kebaikannya sangat sedikit. Maka beliau ingin
membuang dosa-dosa masalampaunya dengan banyak beribadah. Dunia dagangnya ditinggalkan
setelah dirinya masuk Islam karena takut menganggu ibadahnya.
Siangnya untuk
puasa. Malamnya untuk qiyamullail ‘sholat malam.’ Terkadang kewajiban sebagai suami
kepada istri terlupakan. Hingga suatu hari beliau berjumpa dengan Salman
al-Farisi. Waktu itu Salman mendengar bahwa beliau kurang peduli dengan urusan keluarga.
Maka Salman menasehatinya; “Ingat, kamu wajib menjalan hak mu kepada tuhanmu dan
kamu juga wajib menjalankan hak mu kepada keluargamu.” Begitulah nasehatnya mengikuti
ucapan Rasulullah.
Mengenai zuhudnya
itu, beliau kata; “Dulu saya seorang pedagang sebelum Islam datang. Ketika ajaran
Islam datang dan (saya masuk Islam), saya gabungkan antara dagang dan ibadah. Tapi
keduanya tidak bersatu. Hingga akhirnya saya tinggalkan profesi dagang dan saya
komitmen dengan ibadah.”
Mengenai ucapannya
itu, al-Imam Ad-Dahaby berkata; “afdolnya mengabungkan keduanya dengan berijtihad.
Terkadang memang tidak semua mampu mengabungkan keduanya. Akan tetapi hak-hak dalam
keluarga juga tidak kalah penting.”
Beliau adalah
salah seorang shahabat Rasulullah yang hafal al-Qur’an. Pada masa khalifah Umar
bin Khottob, beliau dijadikan sebagai qodhi di Damaskus. Pada waktu beliau memangku
jabatan qodhi di Syam pada masa kholifah Utsman, beliau tidak merasa heran dengan
kerusakan penduduk Syam karena keduniaan. Di depan penduduk Syam beliau berkhutbah;
“Wahai penduduk Syam, kalian adalah kawan seagama dan tetangga dalam rumah dan penolong
dalam menghadapi musuh. Akan tetapi kenapa saya lihat kalian tidak merasa malu.
Kalian kumpulkan sesuatu tapi kalian tidak memakannya. Kalian bangun bangunan bagus
tapi tidak dihuni. Kalian mengharapkan apa yang tidak kalian inginkan…”
Karena zuhudnya
itu, beliau menolak menikahi putrinya denganYazid bin Muawwiyah tapi justru menikahi
putrinya dengan orang miskin tapi sholeh. Hal itu disebabkan kerena beliau takut
akan melalaikan akhirat.
Mengenai pribadinya
Rasulullah pernah bersabda; “Uwaimir adalah hakim umatku. Dan sebaik-baiknya tentara
adalah ‘Uwaimir. ”Dari Anas diceritakan bahwa Rasulullah wafat dan al-Qur’an
belum dikumpulkan selain empat orang; Abu Darda, Mu’adh, Zaid bin Tsabit dan Abu Zaid.”
Diantara ucapan
beliau yang terkenal;
“Kenapa saya
lihat orang alim yang ada pada kalian pergi dan orang-orang bodoh engak belajar.
Belajarlah! Karena orang alim dan orang yang belajar itu keduanya saling membagi
pahala.”
“Celaka sekali
bagi orang tidak tahu dan celaka tujuh kali bagi orang yang tahu tapi tidak mau
mengerjakan.”
“Ingat,
sesuatu sedikit tapi memberi kecukupan bagimu lebih baik dari pada banyak tapi menghancurkanmu”
Selama berjuang
bersama Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 179 hadits. Diantara
hadits riwayatnya itu; Rasulullah bersabda; “Kumpulkan aku dengan dhu’aafa
(orang-orang lemah). Kalian dimenangkan dan diberi rezki sebab orang-orang
dhu’afa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar